About Me

My photo
This is what is shown when I press the enter button : Others see you as fresh, lively, charming, amusing, practical, and always interesting; someone who is constantly in the center of attention, but sufficiently well-balanced not to let it go to his head. They also see you as kind,considerate, and understanding; someone who will always cheer them up and help them out.

Wednesday, May 7, 2008

HE has HIS own plans

Beberapa waktu yang lalu aku sempet ngobrol dengan seorang teman mengenai obsesinya di hari ulang tahunnya. Si teman ini ingin ngambil cuti sehari di hari bersejarah tersebut untuk dinikmatinya sendiri saja, sekali-kali memberi perhatian buat diri sendiri, mo jalan-jalan, katanya.
Wah, seru juga pikirku. Menghabiskan dan menikmati hari tanpa gangguan kerjaan, patut dicontoh nih idenya. Kalau yang aku pengen, bisa pulang ke rumah pas ulang tahun. Tapi kok ya kalender menunjukkan hari Selasa untuk tanggal ulang tahunku di tahun 2008 ini. Lha klo mo cuti ya nanggung bener, cuti di hari Selasa, wah gak manis kedengarannya. Tapi memang segala sesuatu itu sudah ada yang mengatur, dan terbukti benar pada kasusku. Ternyata selama tiga hari, mencakup (walah, mencakup) sehari sebelum, hari H dan sehari sesudah tanggal ulang tahunku kok ya ada penugasan ke Semarang. Ha..ha..ha...bener bisa tercapai misi sederhanaku itu.
Jadi inget keinginan-keinginan kecil yang ternyata bisa terlaksana. Sebagai pecinta rumah kuno, ada rumah yang membuatku tertarik, letaknya di jogja, samping Neutron (gak usah di sebutin Neutron Jogja cabang mana, ketauan nanti he2...). Waktu itu baru lulus SMU (waduh, berapa tahun yang lalu ya?) dan saat itu lagi musim-musimnya bimbingan belajar. Hijrahlah ke Jogja buat belajar di Neutron, dan bertemulah dengan rumah cantik bercat putih itu. Kok kayaknya lovely dan asri, penasaran pengen tau suasana dalamnya. Setahun lewat, sudah kuliah di Semarang kelupaan dengan rumah cantik itu, dan ternyata jalan cerita membawa kembali ke Jogja. Kalau naik bis dari kampus teknik UGM ke kosan, biasa nglewati rumah itu. Hampir tiap hari lewat, cuma bisa ngliat saja. Jadi keinget lagi dengan keinginan terpendam jaman dahulu kala untuk bisa melihat rumah itu dari dekat nggak cuma dari jendela bis kota. Lha mosok mo nekat ngetok pintu, kalo dikira pemulung or minta sumbangan kan bahaya.
Ternyata oh ternyata....adalah pada suatu ketika Mbak kos menawarkan buat nggantiin beliau ngajar privat. Secara si Mbak udah busy, jadi perlahan-lahan mengurangi kesibukan yang sekiranya bisa mengganggu kuliahnya. Yak betul saudara-saudara, adalah penghuni rumah itu yang perlu diberi kursus privat. Anaknya dulu itu masih SMP, manis, berambut panjang, dan nggak rewel. Yang jelas bisa masuk dong ke rumah cantik itu (meski ya sebatas ruang tamu) dream came true to?
Yang seperti itu kuanggep kejutan-kejutan manis dari Sang Pengatur alam semesta, tiada isi hati yang tak terscan oleh-Nya. Termasuk bisa masuk ke kampus and jurusan impian. Ceritanya, sebagai anak terkecil dengan hanya satu kakak laki-laki mana jarak usia jauh lagi, si Don jadi seperti role model. Hanya sempet serumah dengan Don selama 9 tahun pertama usia, karena beliau kemudian kuliah di UGM dan termasuk anak kos yang betah di rantau, jarang pulang, Bo! Berbekal skema role model tadi, jalan hidup jadi agak-agak menjiplak, SMU ambil ekstrakurikuler PMR, dan UGM menjadi semacam next place to go sejak jaman SD. Nah, agak sedikit terjadi penyimpangan karena pas kelas 2 SMU ternyata kepincut dengan hal-hal yang berhubungan dengan laut. Jadinya, dengan sadar memilih kampus yang ada laut-lautnya, UGM goodbye secara nggak ada bau-bau laut (ah, mimpi anak SD aja). Kuliah deh di jurusan impian jaman SMU. Ternyata di kampus laut cuma betah setaun dan taun berikutnya sudah pindah ke UGM. Tanpa maksud apa-apa lho, secara memang pengen ngambil jurusan yang ada di situ. Tapi kalau dipikir-pikir, what a chance He’d given to me (belum termasuk kesempatan-kesempatan lain sesudahnya dan yang akan datang) aku bisa sempat kuliah di jurusan yang aku inginkan dan kemudian kuliah di kampus yang aku cita-citakan. Murah hati sekali.
Itu rencana yang jadi kenyataan, yang tidak jadi kenyataan? Ada juga, dengan sweet result ;)
Secara tahun 2002-2003 teman-teman sudah banyak yang lulus dan gerbong Industri’98 sudah mulai kosong jadilah tanggal 19 November 2003 sebagai target wisuda. Lah ternyata, baru bisa dapat surat keterangan lulus setelah revisi tugas akhir di tanggal 17nya. Karena wisuda harus didaftarkan sebulan sebelumnya (nggak tau peraturan sekarang) akhirnya cukup bisa berpuas diri dengan ikut wisuda 19 Maret 2004.
Namun ternyata, om Gemuk bekerja sama dengan kampus ngambil talent poolnya dari wisudawan 2004. Alhamdulillah, katut….kalau jadi wisuda sesuai target di 2003 mungkin jalan hidupku jadi lain.
Terbukti, HE has HIS own plans...... J

No comments: